tahapan Pengecatan Bodi Mobil
Tahapan Pengecatan Bodi Mobil, Tutorial Mengecat Mobil Lengkap
Tahapan Pengecatan Bodi Mobil, Tutorial Mengecat Mobil Lengkap. Ada beberapa perbedaan proses pengecatan bila ditinjau dari bahan cat yang akan digunakan. Misalnya pengecatan untuk cat akhir (top coat) solid menggunakan cat dasar yang lebih gelap dari warna yang sama, cat akhir metalik harus menggunakan cat dasar silver,cat akhir candy harus menggunakan cat dasar silver, cat ‘bunglon’ (warna bisa berubah-ubah tergantung cahaya yang diterima bodi kendaraan) harus menggunakan cat dasar hitam dan lain sebagainya. Pada bahasan ini hanya akan dibahas proses pengecatan pada umumnya.
Mengecat Mobil: Persiapan Permukaan
Untuk menghilangkan kotoran berupa karat dapat dilakukan dengan cara:
Membersihkan permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multi
thinner dan dikeringkan.
Amplas permukaan metal dengan amplas kering no. 80.
Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan
dikeringkan.
Mengecat Mobil: Aplikasi Dempul
Aplikasi Dempul Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul terdapat tiga jenis
yaitu
polyester putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment dan dapat membentuk lapisan (coat) yang tebal dan
mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar,
epoxy putty, digunakan untuk memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari
polyster,
lacquer putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole) atau penyok kecil setelah surfacer.
Pengolesan dempul dilakukan setelah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak, air dan kotoran lain. Selanjutnya mencampur dempul dengan 2 % hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan tipis-tipis secara merata (maksimal 5 mm), dan kemudian dikeringkan pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit. Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus.
Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut :
Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi bagianbagian yang tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30 menit atau
dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50 ° C selama 10 menit.
Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkan dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan dengan no. 320 dan no. 400.
Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan dikeringkan.
Mengecat Mobil: Pengamplasan
Pengamplasan Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan, bagian-bagian yang menonjol dapat diamplas secara manual dengan blok tangan atau secara mekanis dengan sander. Langkah-langkah pengamplasan dapat dirinci sebagai berikut:
Tempelkan selembar amplas #80 pada sander, dan gosoklah seluruh area dengan menggerakkan sander dari depan ke belakang, dan dari
samping ke samping, serta semua arah diagonal.
Tempelkan lembaran amplas #120 pada blok tangan, gosoklah permukaan dengan hati-hati, sambil menguji permukaan dengan sentuhan.
Tempelkan lembaran amplas #200 pada blok tangan. Pada tahap ini kita dapat mengamplas sedikit keluar area pendempulan untuk meratakan permukaan lengkungan dan area sekitarnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamplasan:
Pekerjaan mengamplas dapat dimulai setelah reaksi pengeringan dempul berakhir. Apabila dempul diamplas sebelum dingin sempurna,
maka kemungkinan akan terjadi pengerutan.
Untuk mencegah goresan yang dalam di sekitar cat, usahakan pekerjaan pengamplasan hanya di bagian yang ditutup dempul.
Jangan mengamplas keseluruhan area sekaligus, tetapi dengan hatihati sambil memeriksa kerataan permukaan sebelum pengamplasan dilanjutkan.
Mengecat Mobil: Masking
Masking berasal dari kata mask yang artinya topeng, dengan demikian masking dapat diartikan menutupi. Dalam teknik pengecatan masking artinya menutupi sebagian dari bodi kendaraan untuk melindungi area yang berdekatan dengan bagian bodi yang akan dikerjakan penghalusan dengan amplas (sanding), pengecatan ulang, pengecatan untuk membuat lis/strip (paint stripping) atau memoles (polishing).
Pada pekerjaan pengecatan ulang atau pengecatan untuk membuat lis/strip paint stripping masking bertujuan untuk mencegah kelebihan semprotan (over spray) dari spray gun berupa kabut partikel cat yang dapat menimbulkan permukaan kasar pada cat bagian bodi yang tidak diperbaiki.
Lebih detil tentang masking silahkan klik Disini.
Mengecat Mobil: Mengoperasikan Spray Gun
Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap rileks tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahan dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah dan jari manis.
Ada empat hal penting dalam menggerakkan spraygun, yaitu:
jarak spraygun,
Sudut spraygun,
kecepatan langkah ayun,
pola tumpang-tindihnya/ Overlapping.
Jarak pengecatan atau jarak antara spraygun dan area yang dicat untuk masing-masing cat berbeda, tergantung dari proses dan obyek yang akan dicat. Bila terlalu dekat akan mengakibatkan cat meleleh dan bila terjadi pada cat metalik akan menimbulkan belangbelang yang diakibatkan oleh partikel metalik yang mengumpul.
Bila jaraknya terlalu jauh mengakibatkan permukaan menjadi kasar. Untuk jarak penyemprotan yang tidak teratur akan mengakibatkan hasil pengecatan yang belang-belang dan tidak mengkilap. Jarak spraygun secara umum 15-20 cm, untuk jenis acrylic lacquer : 10-20 cm dan enamel: 15 – 25 cm.
Dalam melakukan penyemprotan cat, posisi badan harus diposisikan sejajar dengan benda kerja serta mengikuti dari bentuk benda kerja, mendatar atau melengkung. Arah penyemprotan membentuk sudut 90 dari bidang kerja. Untuk menghindari kelelahan dalam bekerja, pengecatan dilakukan dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke atas.
Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik dengan arah horizontal maupun vertikal. Jika terlalu lambat, cat akan meleleh, bila terlalu cepat maka hasil pengecatan kurang rata. Jika kecepatannya kurang stabil maka akan diperoleh hasil pengecatan yang tidak rata dan kurang mengkilap. Kecepatan gerak spraygun harus konstan, yang dianjurkan kira-kira 12 feet/detik.
Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung.
Tujuannya adalah :
Menghindarkan terjadinya tipis
Menghindarkan adanya perbedaan warna
Untuk mendapatkan ketebalan lapisan cat yang merata
Mencegah tidak adanya cat pada lapisan pertama dan berikutnya.
Mengecat Mobil: Pengecatan Akhir
Cat akhir merupakan cat yang memberikan perlindungan permukaan sekaligus untuk menciptakan keindahan dalam penampilan corak/ performance kendaraan. Oleh karena itu pengecatan akhir harus hati-hati, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dan melapisi permukaan sesuai dengan umur yang dikehendaki jika dilakukan pada kondisi udara yang tepat.
Pengecatan untuk warna solid
a. Semprotkan 3-5 lapis top coat solid yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 2-5 menit.
b. Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 40 ° C selama 15 menit.
c. Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam
Pengecatan untuk warna Metalic
Semprotkan 3 lapis top coat metalic yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit.
Biarkan kering diudara selama 15 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 55°C selama 15 menit.
Bersihkan permukaan top coat dengan kain lap penarik debu.
Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. Biarkan kering selama 1 jam.
Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam.
Proses pengecatan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
Pengecatan Oven. Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan khusus (tertutup) dengan pengeringan suhu kurang lebih 80°C.
Pengecatan Non oven (suhu udara luar) Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan biasa (tidak tertutup) dengan pengeringan dalam suhu udara luar ± 25°– 30° C.
Mengecat Mobil: Polishing dan Pengilapan
Istilah polishing dalam pengecatan adalah pekerjaan menghaluskan permukaan cat setelah melakukan pengecatan. Hasil dari pengecatan masih banyak terkandung debu dan kemungkinan ketebalan yang tidak rata. Untuk melakukan pemolesan, bisa dilakukan dengan bantuan amplas halus terlebih dahulu (jika permukaan terlalu kasar) atau langsung dengan compound saja (jika permukaan sudah halus. Cara memoles bisa menggunakan tangan manual, atau lebih baik menggunakan alat pemoles yang akan menghasilkan alur yang stabil.
Selain itu pemolesan juga bisa dilakukan pada pengecatan ulang, misal pada fender sebagai akibat adanya gangguan pada cat lama. Dengan polishing diharapkan permukaan yang dicat ulang akan menjadi tampak seperti permukaan asli, yaitu yang tidak dicat.
Dibandingkan dengan permukaan asli, permukaan yang dicat kembali mungkin saja berbeda dalam hal kilapan atau teksturnya. Tergantung pada kondisi dimana pekerjaan dilakukan, cacat misalnya bintik (seeds) atau meleleh (runs) dapat pula terjadi. Demikian pula tergantung pada teknik pengecatan yang digunakan, permukaan yang dicat dapat terlihat tidak rata. Oleh sebab itu apabila ada perbedaan diantara permukaan yang dicat kembali dengan permukaan aslinya, maka permukaan yang dicat kembali harus digosok (sanded) sehingga akan membentuk suatu sambungan yang kontinyu dengan permukaan yang tidak dicat kembali. Proses inilah yang disebut polishing.
Apabila tekstur dari permukaan yang dicat terdapat tonjolan (tekstur kasar-kasar atau bintik yang tampak setelah pengecatan dan pengeringan) pada permukaan yang dicat harus dihilangkan untuk mendapatkan permukaan yang mirip dengan asli co
Komentar
Posting Komentar